Mengerikan, Suasana Mencekam dan Warga Ketakutan Saat Puluhan Ular Menyerbu Kampung Ini Ternyata ular-ular ini masuk kampung warga dikarenakan .......

Peristiwa tidak lazim terjadi di Jl Jend A Yani Lr Abdullah Kadir Kelurahan 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Jumat (24/2) pukul 08.00.
Warga setempat mendadak heboh karena puluhan ular secara bersamaan menyerbu masuk kampung.
Teriakan ketakutan membuat ramai suasana. Mereka berlarian ke dalam rumah dan mengunci pintu. Namun di beberapa rumah ada ular sudah masuk.




Ular tersebut jenis piton alias ular sawah. Ukurannya masih kecil-kecil, diduga anak ular yang baru keluar dari sarang.
Keberadaan ular-ular itu pertama kali diketahui Abubakar (50), warga yang sedang membersihkan halaman rumah.
Dia melihat dua ekor anak ular di halaman. Karena kaget, Abubakar berteriak.
Terlebih ketika melihat sekitar rumah, banyak ular dengan ukuran sama merayap-rayap (melata) di tanah dan lantai semen teras rumah tetangga.
Warga kampung itu ramai-ramai keluar dari rumah dan mendapati puluhan ekor anak ular menyerbu perkampungan mereka.
"Awalnya ada dua ular depan rumah saya, lalu saya teriak dan melihat ada ular lagi yang datang," ujarnya..
Warga yang memiliki nyali kemudian beramai-ramai menangkap ular tersebut dimasukkan ke dalam karung.
"Mungkin karena musim hujan dan dibelakang kami ini ada rawa, jadi ular-ular ini muncul," kata Abubakar.
Tetangganya, David (35), mengaku terkejut melihat ada ular yang masuk kedalam rumahnya.
"Terdengar pak Abu teriak ada ular, saya mau keluar. Namun di depan pintu rumah ada tiga ekor anak ular ," ujarnya.
David terkejut. Dia langsung mengusir ular-ular tersebut dan melihat warga lainnya sedang berburu menangkap puluhan anak ular.
"Baru pertama ini kampung kami diserbu banyak ular seperti ini. Kami sangat resah dan takut masih banyak ular yang akan datang," kata pria berkulit hitam ini.
Rencananya, puluhan ekor anak ular sawo tersebut akan dijual oleh warga tersebut.
"Puluhan ular yang kami dapat pak, rencananya ini akan kami jual," ungkap dia.
Sebelumnya, warga sekitar Jalan Kapten Abdullah, Lorong Sidokaton, RT 10, RW 03, Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju Palembang mendadak heboh mendapat ular piton sepanjang sekitar lima meter yang ditemukan di dalam rumah seorang warga.

 Ular tersebut pun menjadi tontonan gratis warga sekitar yang sekaligus menjadi hiburan bagi masyarakat.
Ular tersebut ditemukan Dedi Restu (28) di dalam rumah miliknya.

Saat itu Dedi tengah memperbaiki lantai rumah yang rusak.
"Saat masuk ke kamar, dia tidak sengaja menginjak sesuatu. Lantai kamar aku itu memang habis dicor, karena retak lantaran ambles.
Lalu, terdengar suara mendesis. Karena curiga, Dedi pun mengambil senter.
Betapa terkejutnya ia melihat ada seekor ular piton besar dari celah-celah lantai.
Dia bersama warga kemudian membongkar lantai keramik itu dan mengeluarkan ular besar.
Temuan ular membuat resah warga. Kemungkinan memang banyak habitat ular di pemukiman tersebut. Apalgi sudah banyak ternak yang habis dimakan ular. (rie)
Cari Makan
Menurut Doni Triana Muslihat, Analis BKSDA Sumsel, secara naluri, ular piton lebih aktif mencari makan pada musim hujan.
Tidak heran apabila sekumpulan ular keluar dari sarangnya karena memang tengah musimnya. Namun pada musim kemarau sangat sulit ditemukan.
Wajar juga sekarang kan masih musim hujan. Mereka keluar mungkin mencari makan di tempat lain hingga ke perumahan penduduk.
Ular piton akan agresif ketika tengah mengerami telur-telurnya. Di saat itu induk ular piton akan sangat aktif melindungi telurnya dari serangan lain.
Selama pengeraman induk selalu menjaga telur di sarangnya. Dalam keadaan itu indukan ular tidak keluar sarang.
Setelah telur menetas, mereka -indukan dan anak- menyebar mencari hidup sendiri-sendiri. Induk ular tidak menjaga anaknya.
Meskipun ular ini tidak berbisa, namun demikian tetap diwaspadai. Jika merasa terancam ular akan melawan.
Ular tersebut bisa produktif mulai 30 sampai 60 telur.
Namun bisa juga hingga ratusan telur. Jumlah itu biasa. Memang umumnya seperti itu kalau ular piton, tidak heran lagi.
Ular piton, atau ular sawo dalam bahasa lokal, jumlah populasi di Sumsel sangat banyak. Penelitian LIPI pada tahun 2013 hingga 2015 diketahui populasinya.
Dari informasinya hasil penelitian tersebut populasi ular jenis ini tidak diambang kepunahan pada kondisi alam yang seperti sekarang ini.
Selain tidak terancam kepunahan, perkembangan ular piton masih dianggap sangat bagus.
Habitat ular piton bisa pada kawasan basah atau rawa-rawa dan kawasan kering.
Kawasan 13 Ulu, lorong Abdullah yang basah atau rawa-rawa merupakan habitat aslinya.
Sementara pada daerah kering bisa berada di kebun sawit atau karet.
Dari habitat tersebut, terdapat perbedaan dari sisi warna ular. Habitat rawa-rawa warna ular piton cenderung hitam. Sementara pada kawasan misal di kebun sawit atau karet cenderung terang dan kuning. (and)
Sumber " tribunsumsel
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

0 komentar:

Posting Komentar